‘Al-Qamah’, Kisah pemuda yang rajin beribadah tetapi menjadi anak durhaka kpd ibu

Join Telegram Taman Ilmu Di Bawah

Telegram

Kisah Nyata Anak Durhaka pada zaman Rasulullah S.A.W. yang mendapatkan adzab pe dih dari Allah SWT. Pelajarilah bagaimana kisah nyata anak durhaka berikut ini, seperti disampaikan dibawah ini.

Join Group Koleksi Kata Hikmah
Kami Sokong Ustaz Ebit Lew

Anak adalah kebanggaan dan kebahagiaan untuk orang tuanya. Kasih sayang orang tua tidak akan pernah habis sampai kapan pun untuk anaknya. Tapi, berbeda dengan kasih sayang seorang anak pada orang tuanya. Bahkan terdapat kisah nyata anak durhaka. Allah SWT sangat memben ci anak yang durhaka pada Orang Tua yang telah berkor ban untuknya.

Berikut Kisah Anak Durhaka Dizaman Rasulullah S.A.W.

Orang Tua telah merawat, mendidik, dan memberi kasih sayang pada anaknya. Tapi, banyak kisah yang menceritakan tentang kedurhakaan anak pada orang tuanya. Ternyata kisah ini tidak hanya muncul pada zaman sekarang, tapi kisah anak durhaka di zaman rasulullah pun telah ada.

Kisah ini berasal dari seorang pemuda pada zaman Nabi Muhammad S.A.W. yang bernama Al-Qamah. Ia adalah pemuda yang rajin ibadah, beramal, sedekah maupun solat. Suatu hari ia mengalami sa kit hingga membuat isterinya mengutus orang untuk memberitahukan hal ini pada Rasulullah S.A.W.

Mendengar kabar itu, Rasulullah mengutus Ammar, Shuhaib, dan Bilal untuk pergi ke rumah Al-Qamah dan menuntunnya untuk membaca kalimat

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ

Sesampainya di rumah Al-Qamah, mereka melihatnya dalam keadaan naza’ dan mereka segera men-talqin-nya. Tapi Al-qamah tidak dapat mengucapkannya.

Melihat hal ini, mereka langsung melaporkan pada Rasulullah dan beliau pun bertanya, apakah Al-Qamah masih memiliki orang tua. Kemudian salah satu di antara mereka menjawab jika Al-Qamah masih memiliki seorang ibu yang tua.

Kemudian Rasulullah S.A.W. mengutus seseorang untuk menemui ibu Al-Qamah, dan memintanya untuk menemui Nabi Muhammad S.A.W. jika ia masih boleh berjalan. Tapi jika tidak boleh, Rasulullah akan menghampirinya.

Tibalah utusan Rasulullah S.A.W. menemui ibu Al-Qamah dan ia langsung menyampaikan pesan dari Rasulullah S.A.W.. Mendengarnya, si ibu memilih untuk menghampiri Rasulullah S.A.W.. Ia pun berjalan dengan bantuan tongkat.

Sesampainya di rumah Rasulullah S.A.W., si ibu mengucapkan salam dan langsung di jawab oleh Rasulullah. Kemudian Beliau meminta ibu Al-Qamah untuk menjawab pertanyaannya dengan jujur, kalaupun ia bohong, akan turun wahyu yang memberitahu tentang kebo hongan itu.

Lalu Rasulullah S.A.W. bertanya tentang bagaimana keadaan sebenarnya Al-Qamah pada ibunya.

Sang ibu menjawab jika anaknya adalah orang yang taat agama, rajin beribadah, sedekah, solat, dan puasa.

Lalu Rasulullah S.A.W. kembali bertanya tentang perasaan sang ibu pada Al-Qamah.

Sang ibu menjawab jika ia marah pada anaknya itu karena ia lebih mengutamakan isterinya daripada ibunya, dan ia menjadi anak durhaka. Mendengarnya, Rasulullah S.A.W. menjelaskan bahawa rasa marah itu menghalangi Al-Qamah untuk boleh mengucapkan syahadah.

Kemudian Rasulullah S.A.W. mengutus Bilal untuk mengumpulkan kayu untuk membakar Al-Qamah di hadapan ibunya. Tapi, sang ibu mengatakan jika ia tidak akan tahan melihat anaknya di bakar.

Rasulullah S.A.W. bersabda bahawa Allah SWT akan memberikan a zab anak durhaka di dunia sangat pe dih dan abadi.  Jika sang ibu ingin Allah SWT mengampuni dosa anaknya maka ia harus merelakan Al-Qamah. Karena solat, puasa, sedekah, dan amalan lain tidak akan bermanfaat jika sang ibu masih marah padanya. Kemudian sang ibu mengatakan jika ia telah ridha pada anaknya, Al-Qamah.

Setelah itu, Rasulullah mengutus Bilal untuk pergi ke rumah Al-Qamah dan melihat pakah ia telah boleh mengucapkan syahadah guna membuktikan ketulusan redha sang ibu.

Sesampainya di rumah Al-Qamah, Bilal mendengarkan Al-Qamah mengucapkan La Ilaha Illallah. Lalu ia mening gal dunia.

Inilah Kisah Anak Durhaka kepada orang tua.

Sesungguhnya kemarahan seorang ibu menghalangi lisan anaknya untuk mengucapkan syahadah. Tapi, keredhaan sang ibu akan mempermudah anaknya mengucapkan syahadah.

Firman Allah SWT dalam Surat Al-Isra ayat 23 dan 34.

وَقَضَي رُبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوْا اِلَّا اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْ هُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا.وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah kepada selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya, jika salah seorang dari keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah mengatakan “ah” . Dan janganlah kamu membentak mereka, (akan tetapi) ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka sebagimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil. (Q.S. Al-Isra: 23-34)

Rasulullah S.A.W. bersabda:

كُلُّ الذُّنُوبِ يُؤَخِّرُ اللهُ مِنْهَا ما شاء الي يوم القيامة اِلَّا عُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ لِيَجْعَلَ له العذابُ واِنَّ اللهَ لَيَزِيْدُ في عُمْرِ الْعَبْدِ اِذَا كان بَارًّا لِوَالِدَيْهِ لِيَزِيْدَهُ بِرًّا وَخيرًا وَمِنْ بِرِّهِما أن يُنْفِقَ عليهِما اِذا احْتَاجَا. (رواه ابن ماجه)

“Semua dosa itu a zabnya ditunda oleh Allah SWT. sampai hari kiamat, kecuali orang yang durhaka kepada orang tuanya. Sesungguhnya Allah SWT akan mempercepat azab kepadanya; dan Allah SWT akan menambah umur seorang hamba jika ia berbuat baik kepada ibu bapaknya, bahkan Allah akan menambah kebaikan kepada siapa saja yang berbuat baik kepada ibu bapaknya serta memberi nafkah kepada mereka, jika diperlukan.” (H.R. Ibnu Majah).

Demikian kisah nyata anak durhaka yang harus anda ambil hikmahnya.

Sumber : soyalemon

Rujukan : Ustaz Jaafar bin Ab Rahman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *