Jika Ramadhan Anda Seperti Ini,Insya Allah Tanda Puasa Anda Telah Diterima Allah

Join Telegram Taman Ilmu Di Bawah

Telegram

Coba kita gali dari perkataan Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berikut. Ketika membicarakan faedah melakukan puasa Syawal, beliau rahimahullah berkata,

Join Group Koleksi Kata Hikmah
Kami Sokong Ustaz Ebit Lew

:

Kembali lagi melakukan puasa setelah puasa Ramadhan, itu tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Karena Allah jika menerima amalan seorang hamba, Allah akan memberi taufik untuk melakukan amalan shalih setelah itu. Sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama, Balasan dari kebaikan adalah kebaikan selanjutnya. Oleh karena itu, siapa yang melakukan kebaikan lantas diikuti dengan kebaikan selanjutnya, maka itu tanda amalan kebaikan yang pertama diterima. Sedangkan yang melakukan kebaikan lantas setelahnya malah ada kejelekan, maka itu tanda tertolaknya kebaikan tersebut dan tanda tidak diterimanya. (Lathaif Al-Maarif, hlm. 388).

Salah satu pelajaran yang bisa kita petik adalah dari perkataan,
Balasan dari kebaikan adalah kebaikan setelahnya.
Atau perkataan yang lainnya yang diutarakan oleh Ibnu Katsir ketika membahas tafsir surat Al-Lail,
Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya. (Tafsir Al-Quran Al-Azhim, 7: 583).

Berarti tanda amalan Ramadhan kita diterima adalah menjadi lebih baik selepas Ramadhan atau minimal menjaga kebaikan yang telah ada. Contoh kebaikan yang dilakukan setelah Ramadhan adalah puasa Syawal. Tanda amalan kita di bulan Ramadhan tidak diterima adalah setelah Ramadhan tidak lagi ada kebaikan, bahkan sampai meninggalkan kewajiban seperti kewajiban shalat lima waktu.

Dan ingat, para salaf selama 6 bulan mereka berdoa supaya bisa berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan dan 6 bulan tersisa mereka berdoa supaya amalan mereka diterima.Semoga Allah menerima amalan kita semua di bulan Ramadhan. Amin..

Sumber: tambahcheese

Subhanallah!! Inilah Amalan Sebelum Tidur Yang Menyamai Pahala Membuat Haji

Tidur merupakan aktivitas alamiah setiap makhluk hidup. Namun bagi umat Islam, tidur bisa menjadi penyegar untuk beribadah esok hari sekaligus menjadi ladang amal yang mampu menghasilkan pahala berlimpah.

Bahkan dalam suatu riwayat disebutkan amalan sebelum tidur ini sama dengan beribadah umrah maupun haji. Keterangan tersebut didapat dalam riwayat Aisyah dimana ketika itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berwasiat terhadapnya.

“Wahai Aisyah, janganlah engkau tidur sebelum engkau lakukan empat hal yakni mengkhatamkan Al Qur’an, memperoleh syafaat dari para Nabi, membuat kaum mukminin dan mukminat senang dan ridho kepadamu serta melakukan haji dan umrah.”

Aisyah bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana mungkin aku melakukan itu semua sebelum tidur?” Rasulullah kemudian menjawab, “Sebelum tidur bacalah Qul huwallahu ahad sebanyak tiga kali. Itu sama nilainya dengan mengkhatamkan Al Qur’an” Maksudnya adalah membaca surat Al Ikhlas secara keseluruhan sebanyak 3 kali.

Selanjutnya Rasul bersabda, “Kemudian agar engkau mendapatkan syafaat dariku dan pada Nabi sebelumku, bacalah shalawat: Allahumma shalli ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim fil ‘alamina innaka hamidum majid.”

“Sebelum tidur, hendaklah kamu lakukan haji dan umrah.” Rasulullah memberikan caranya yakni, “Siapa yang membaca Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallaah wallahu akbar, maka ia dinilai sama dengan orang yang melakukan haji dan umrah.”

Sementara itu amalan sebelum tidur lainnya telah diajarkan oleh para ulama yang bersumber dari Rasulullah langsung. Sehingga kita pun bisa menggabungkan amalan yang berasal dari riwayat Aisyah dengan amalan berikut.

1. Melaksanakan Wudhu Terlebih Dulu

Pada malam hari, disunnahkan bagi seorang muslim untuk membiasakan wudhu sebelum tidur. Hadist yang menerangkannya terdapat dalam riwayat Bukhari dan Muslim.

“Apabila Engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat.” (HR Bukhari Muslim).

2. Membaringkan Tubuh Ke Sebelah Kanan

Salah satu sunnah yang seringkali dilupakan sebelum tidur adalah dengan mengambil posisi tidur yang tepat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda,

“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR Bukhari dan Muslim). Sementara dalam riwayat yang lain disebutkan, “Rasulullah apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

Usahakan untuk tidak melakukan posisi tengkurap ketika hendak tidur. Ini karena posisi tersebut sangat dimurkai oleh Allah.

“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR Abu Dawud)

3. Membersihkan Tempat Pembaringan

Sebelum hendak tidur, bersihkanlah bagian permukaan kasur dengan cara mengibas-ngibaskan kain pada permukaan kasur tersebut.

Rasulullah telah bersabda, “Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengibas-ngibaskan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya..” Pada hadist lain disebutkan kibasannya tiga kali.” (HR Bukhari Muslim)

4. Tidur Segera Setelah Isya

Tidur menurut ajaran islam hendaknya tidak dilakukan terlalu larut malam karena selain buruk bagi kesehatan, tidur yang terlalu malam juga akan berefek kepada sulitnya melaksanakan shalat tahajud atau shalat malam.

5. Membaca Dzikir Sebelum Tidur

Salah satu dzikir yang disarankan oleh Rasulullah sebelum tidur dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim adalah seperti berikut:

اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ
إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا
مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ

Yang artinya adalah: “Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepadaMu, aku menyerahkan urusanku kepadaMu, aku menghadapkan wajahku kepadaMu, aku menyandarkan punggungku kepadaMu karena senang (mendapatkan rahmatMu) dan takut pada (siksaanmu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari ancamanMu kecuali kepadaMu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) NabiMu yang telah Engkau utus.”

Dengan mengamalkannya sebelum tidur, maka jika mati dalam tidurnya, matinya diatas fitrah (mati dalam islam).

Selain itu kita pun dianjurkan untuk membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas sebanyak 3 kali sambil meniupkan ke telapak tangan. Setelah itu kemudian diusapkan ke seluruh tubuh. Kita juga dianjurkan untuk membaca ayat Kursi, surat Al Kafirun, al Mulk dan dua ayat terakhir surat Al Baqarah.

Amalan yang diriwayatkan oleh Ummul Mukminin Aisyah diatas bisa kita aplikasikan bersama dengan dzikir lainnya sehingga semakin lengkaplah dzikir yang kita lakukan setiap malam.

6. Melaksanakan Shalat Witir Jika Khawatir Tidak Mampu Shalat Malam

Bagi mereka yang kelelahan dan ragu-ragu akan bisa bangun pada sepertiga malam, maka Rasulullah menganjurkan untuk melaksanakan shalat witir sebelum tidur.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Kekasihku yaitu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mewasiatkan kepadaku tiga wasiat: Berpuasa tiap hari setiap bulannya, mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha dan mengerjakan witir sebelum tidur.” (HR Bukhari)

7. Membaca Doa Tidur

Yang terakhir sebelum hendak tidur adalah membaca doa tidur sebagaimana yang terdapat dalam riwayat Hudzaifah.

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ
اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ »

“Apabila Nabi hendak tidur, beliau mengucapkan: Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan namaMu aku mati dan aku hidup). Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: Alhamdulillahilladzi ahyaana ba’da maa amaatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepadaNyalah tempat kembali).” (HR Bukhari)

Demikian beberapa amalan sebelum tidur yang tak hanya menjaga selama kita tidur, namun juga bisa menjadi ladang yang bahkan melebihi ibadah haji ataupun umrah. Laksanakanlah setiap malam dan jangan lupa untuk senantiasa memohon ampun kepada Allah karena kita tidak tahu apakah besok masih bisa hidup atau tidak.

Wallahu A’lam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *