Join Telegram Taman Ilmu Di Bawah
Prasangka buruk terhadap orang lain itu memang membahayakan.
Kami Sokong Ustaz Ebit Lew
- Bikin diri kita jadi sering dengki terhadap orang lain
- Bikin orang lain jadi nggak suka dengan kita
- Kemudian keluarlah kata-kata kasar
- Sehingga akhirnya berkelahi, dan hubungan pun hancur
- Bahkan bisa merusak kesehatan
Apakah Anda merasa begitu juga? Memang, nggak sedikit sebagian dari kita yang terjangkit pikiran negatif tersebut.
Maka dari itu, tidak bisa tidak, pikiran negatif seperti itu harus dihilangkan. Sebaliknya, kita harus senantiasa banyak menanam pikiran positif.
Nah, bagaimana caranya? Setidaknya, ada 7. Berikut ini dia.
- Ingat-ingatlah fakta kebaikannya di masa lalu
Cobalah Anda ingat-ingat lagi kebaikannya di masa lalu, pasti Anda.
Kalau misalnya Anda suka berpikiran negatif terhadap seseorang, hanya karena dia bicaranya agak keras, bukan berarti dia benci dengan Anda. Bisa jadi justru itu bukti pedulinya dengan Anda, makanya dia mengingatkan Anda bila Anda salah.
Ingatlah, dulu dia pernah sedih saat Anda sedang sakit dan kesulitan. Kemudian dia berusaha membantu Anda. Dia keluarkan uangnya, dia korbankan waktunya, demi Anda.
Anda ingatlah kebaikannya di masa lalu, maka tidak akan ada tempat bagi pikiran negatif untuk menghinggap.
Kalau dulu pernah bisa begitu, kenapa sekarang tidak?
- Kurangi interaksi dengan orang-orang berpikiran buruk; si tukang gosip, tukang ghibah, tukang cari-cari kesalahan tapi nggak solutif
Nggak menutup kemungkinan, sebetulnya awal mula kenapa Anda suka berpikir negatif, itu karena ketularan orang-orang sekitar Anda yang juga suka berpikiran negatif.
Misalnya, mereka suka menggosipi aib orang lain, banyak mengeluh tapi tak punya solusi, dan sebagainya.
Kalau memang di sekitar Anda ada orang seperti itu, ada baiknya mulai Anda kurangi berinteraksi dengan mereka.
Meski bukan berarti jadi tidak berhubungan sama sekali. Tentu Anda perlu pula mengajak mereka agar menjadi lebih baik. Namun, kalau seandainya Anda belum kuat, ada baiknya Anda melatih diri Anda dulu. Kalau sudah kuat, barulah Anda pengaruhi mereka.
- Klarifikasi, jangan berprasangka
Sebetulnya alternatif dari berprasangka buruk bukan hanya berprasangka baik. Alternatif lainnya, yaitu mengklarifikasi. Ngapain berprasangka-berprasangka, kalau bisa dapat info fakta dengan cara mengklarifikasi? Selama memungkinkan, klarifikasilah.
Apa hal yang Anda khawatirkan darinya? Tanyakan saja langsung. Jangan mengarang-ngarang. Berprasangka buruk itu namanya mengarang, bahkan berprasangka baik pun itu juga namanya mengarang.
Tentunya apabila pembicaraannya agak sensitif, Anda harus pandai-pandai ngomong.
- Khawatir orang lain benci pada Anda? Ada yang memang harus dikhawatirkan, ada yang memang tidak harus dikhawatirkan
Terkadang kita suka khawatir bahwa orang lain suka menghina kita dari belakang. Nah, kalau seperti itu, ada kalanya Anda harus cuekin saja, ada kalanya juga Anda harus peduli. Maka dari itu, Anda harus cari tahu dulu:
Kalau sebelumnya Anda pernah melakukan hal buruk, sehingga mereka tidak suka pada Anda, maka Anda memang harus khawatir. Anda harus meminta maaf dan memperbaikinya.
Kalau pasti sebelumnya Anda tidak ada buat salah apa-apa, namun ntah kenapa mereka tidak senang dengan Anda, barangkali boleh Anda acuhkan saja. Tidak usah dikhawatirkan apapun hinaan mereka terhadap Anda.
- Renungkan dulu, apa kepentingannya mikirin hal tersebut?
Sebelum Anda sibuk berpikiran negatif yang macem-macem, Anda harus berpikir dulu apa kepentingannya mikirin hal tersebut?
- Apakah kalau nggak ngurusin hal tersebut, cita-cita dan tujuan Anda jadi terganggu?
- Apakah kalau ngurusin hal tersebut, Anda dapat banyak pahala?
- Apakah Anda siap memberi solusi terhadap masalah tersebut?
Kalau memang di situ ada kepentingan, maka uruslah. Kalau nggak, bisa Anda tunda dulu, atau nggak usah diurus sama sekali. Mending ngurus yang lain. Kewajiban Anda yang lain masih banyak kan?
- Yang namanya dosa, yah jangan dilakukan. Konsekuensinya siksa di Neraka looh..
Bila tidak ada kepentingan kita berpikiran negatif dan berburuk sangka pada orang lain, maka itu haram hukumnya. Berdosa. Kalau begitu, jangan kita lakukan.
Maka dari itu, senantiasa ingatlah pada Allah.
- Bayangkan apabila dia meninggal, masih mau berprasangka buruk padanya?
Terkadang kasus su’udzon itu bukan pada orang yang kurang dikenal atau bahkan yang tak dikenal, malah justru su’udzon ini terjangkit pada orang-orang yang selama ini lumayan dekat hubungannya. Seperti misalnya:
- Suami dan istri
- Orang tua dan anak
- Mertua dan menantu
- Tetangga
- Sahabat
- Saudara
- Rekan kerja
- Seperjuangan
Dan sebagainya..
Nah, nggak jarang juga, kadang ada rasa menyesal telah berbuat buruk kepada orang-orang tersebut, muncul pada saat orang tersebut telah tiada. Anehnya, rasa menyesal itu tak muncul saat orang tersebut masih hidup.
Cobalah bayangkan apabila dia meninggal, masihkah Anda mau berprasangka buruk padanya?
Apalagi memang yang namanya meninggal itu yah pasti. Nggak usah dibayangkan-bayangkan, pasti nanti kejadian juga.
Jangan sampai kita ikut menyesal belakangan juga. Mending diantisipasi dari sekarang
sumber: http://www.teknikhidup.com