Join Telegram Taman Ilmu Di Bawah
Doa Ketika Lupa Membaca Bismillah Dan Baru Teringat Ditengah-Tengah Makan
Apabila sudah memulai makan atau minum, lalu teringat belum membaca basmalah, maka hendaknya membaca:
Kami Sokong Ustaz Ebit Lew
بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
Bismillaahi fii Awwalihii wa Aakhirihi
“Dengan menyebut nama Allah di awal dan akhirnya.”
Dari Aisyah radliyallah ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
فَإِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
“Apabila seorang kalian ingin makan, hendaknya dia membaca ‘bismillah‘. Dan jika ia lupa membaca di awalnya, hendaknya ia membaca ‘bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi’.” (HR. Ahmad, al Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah no. 3264, Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 1513, al Irwa’ no 1965)
Berdasarkan hadits Aisyah radliyallah ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرْ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
“Apabila seorang kalian ingin makan, hendaknya dia membaca ‘bismillaah’. Dan jika ia lupa membaca di awalnya, hendaknya ia membaca ‘bismillaahi awwalahu wa aakhirahu’.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah: 3264 dan Shahih al–Targhib wa al-Tarhib, no. 2107)
Disebutkan dalam Riyadhus Shalihin, “Pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam duduk dan ada seorang laki-laki yang sedang makan tapi belum membaca “bismillah” sehingga makanannya tinggal satu suap. Ketika ingin memasukkannya ke mulutnya, dia membaca, “Bismillaahi Awwalahu wa Aakhiaihu“, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tertawa, lalu bersabda, “Syaitan ikut serta makan bersamanya, dan ketika dia menyebut nama Allah, dia memuntahkan apa yang ada di perutnya.” (HR. Abu Dawud dan al-Nasai. Didhaifkan oleh Al-Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi Dawud no. 3768)
Sumber: belogbudakbakau