Join Telegram Taman Ilmu Di Bawah
MasyaAllah! sweetnutella.com senaraikan 6 Pemuda Tampan Ini Memiliki Suara Mengaji Yang Merdu Pasti Menggetarkan Hati Semua Yang Mendengarnya..
Kami Sokong Ustaz Ebit Lew
Menjadi terkenal dan berprestasi di bidang olah suara tentu membanggakan. Namun, bila suara yang indah tersebut digunakan untuk membaca Alquran, bukan sesuatu yang banyak Anda temukan saat ini. Terlebih, para pembaca Alquran tersebut memiliki paras tampan yang membuat mereka menjadi idola.
Tidak ada salahnya memiliki paras tampan dan suka membaca Alquran dengan nada yang indah. Siapa tahu, banyak orang yang kemudian tertarik mempelajari Islam lebih dalam karena para pemuda berikut ini.
1. Fatih Seferagic
Sudahlah memiliki paras tampan dan bersuara merdu, pria yang satu ini ternyata juga penghafal Alquran. Padahal, usianya terbilang masih muda. Pria kelahiran Jerman dan keturunan Bosnia yang kini tinggal di Amerika ini ramai dibicarakan setelah videonya saat menjadi imam salat dan melantunkan ayat-ayat suci dengan indah tersebar di media sosial.
Pemuda kelahiran tahun 1995 ini mulai belajar menghafal Al-1uran pada usia 9 tahun dan menjadi hafiz pada saat ia berusia 12 tahun. Sayangnya, bagi perempuan siap-siap patah hati karena pada usia 18 tahun pemuda ini memutuskan mengakhiri masa lajangnya.
2. Mishari Al Baghli
Namanya sekilas mirip dengan sosok qori yang sering menjadi rujukan banyak orang yaitu Mishary Alafasy. Jika ingin mendengar suara agak berat pria asal Kuwait ini saat tilawah, bisa didengar di akun Instagramnya: @misharyalbaghli.
Pemuda yang juga seorang penyanyi nasyid ini sering menunjukkan kepiawaiannya tilawah dengan suara merdu di akun Youtube: FaisalLatif atau di akun Instagram: @justfaisallatif.
3. Faisal Latif
Pemuda yang juga seorang penyanyi nasyid ini sering menunjukkan kepiawaiannya tilawah dengan suara merdu di akun Youtube: FaisalLatif atau di akun Instagram: @justfaisallatif.
4. Qari Youssef Edghouch
Nama qari yang satu ini sering dibicarakan karena di Instagramnya, @qariyoussef, sering membaca satu juz di tiap salat tarawih.
5.Kisah Sebenar Hafiz Mengaji Merdu Dalam Lokap..
Israk Mikraj penting dalam kalendar Islam kerana peristiwa tersebut menyaksikan Nabi Muhammad SAW menjalani perjalanan selama 3/4 malam sahaja sebelum kembali semula ke Mekah dengan menaiki buraq. Selepas peristiwa inilah, semasa Nabi tinggal di Madinah, arah kiblat bagi umat Islam ditukar dari Baitulmuqaddis di Palestin kepada Mekah al-Mukarramah.
Di Malaysia, ada peristiwa menarik pada tahun lepas ketika Israk Mikraj baru sahaja berlalu dan Ramadan kian hampir. Ianya adalah kisah seorang anak muda dari Kemboja yang menyentuh hati ramai orang apabila ayat al-Quran yang dialunkannya penuh khusyuk dan merdu di sebalik jeriji besi bertebaran di laman sosial.
Anak muda itu adalah Mohd Nasis Yaakob, 21. Kini setelah Israk Mikraj hampir mendatang pada tahun ini, kisah sebenar menimpa Nasis terkuak ke pengetahuan umum menerusi video yang tersebar sejak April, diceritakan sendiri dari mulutnya.
Nasis memberitahu, ayat Quran yang dialunkannya lantas tersebar ke seluruh negara tak dirakam dengan sengaja.
Imbaunya, punca kedatangan ke Malaysia adalah dijemput bagi mengadakan ceramah dan kelas agama di negeri Pantai Timur sempena Israk Mikraj dan Ramadan.
Bagaimanapun disebabkan lapar pada satu malam, dia meredah jalan yang gelap untuk mencari kedai bagi mengalas perut dan ketika itulah kereta peronda polis mendatanginya.
Dipendekkan cerita, Nasis yang sememangnya bersalah dari sudut undang-undang dibawa ke balai dan menghuni lokap sebelum menunggu tarikh bicara.
Satu hari sewaktu menanti makanan dihulurkan di sebalik jeriji Nasis berkata, “Sambil-sambil tunggu nasi saya membaca Quran amalan sendiri, diorang (penghuni lokap lain) suruh baca kuat sebab nak dengar..”
Itulah permulaannya. Rupa-rupanya kemerduan suara Nasis tidak hanya menyentuh hati pesalah lain tetapi juga warden penjara yang diam-diam merakam bacaannya.
Menerusi video di bawah, pemuda Kemboja ini turut menerangkan, dia tidak sedar dirinya dirakam sebab itulah dia dalam keadaan tidak berbaju, memandangkan suasana dalam penjara yang panas.
Setelah video bacaan al-Qurannya tersebar, nasib Nasis mula mendapat perhatian sehinggakan tempoh penjara yang sepatutnya 6 bulan disingkatkan menjadi 4 bulan.
Dalam tempoh tersebut, dia masih sempat berbakti kepada insan lain apabila menjadi imam bagi solat Terawih dan Fardhu di penjara, selain menjadi tempat bertanya tentang masalah agama.
“Betullah kata Allah SWT dalam al-Quran, siapa yang baca dan muliakan al-Quran maka Allah akan jaga dan muliakan dia sepanjang masa,” kata Nasis yang wajar dijadikan renungan bersama.
Beruntunglah mereka yang diberikan hidayah oleh Allah SWT dan semoga kita tergolong di antaranya.. amin.
6)Biografi, Profil & Biodata Muzammil Hasballah – Pemuda Bersuara Merdu dan Fasih Baca Al Qu’ran Menjadi Masjid Salman ITB
Muzammil Hasballah adalah Mahasiswa Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2011. Muzammil membaca Al Quran dengan suara merdu dan fasih sehingga dipercaya menjadi imam Masjid Al Lathif Bandung dan Masjid Salman ITB. Lulus dari jurusan arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2015, Muzammil kini sudah bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Biografi
Muzammil Hasballah dilahirkan di Sigli pada 21 September 1993 di Desa Paya Tijue, Kemukiman Gampong Lhang, Kecamatan Pidie. Dia bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Drs H Hasballah Usman (alm) dan Dra Hj Hasnidar Sulaiman. Ayahnya terakhir kali menjabat Kepala SMA di Pidie. Sedangkan ibundanya guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang kini juga sudah pensiun.
Hasnidar, sang ibu menerapkan kedisiplinan sejak dini, untuk semua anak-anaknya. Kalau ada PR matematika, dia kerjakan dengan ayahnya. Kalau PR lain soal agama dia kerjakan dengan sang Ibu yang guru di MAN.
Berkat kedisiplinan dan kerja keras itulah, Muzammil tidak hanya berhasil meraih sarjana arsitektur dari kampus terkemuka di Tanah Air, melainkan juga berhasil memikat banyak pihak untuk mendengarkan suara merdunya dalam melantunkan ayat suci Alquran
Muzammil memiliki dua saudara. Paling tua kakaknya, Anna Sofya yang lahir 17 Oktober 1987 dan kini bekerja. Sedangkan abangnya Muhammad Hanif kini sedang menempuh program master di Cina.
Sejak kecil Muzammil sangat disiplin dengan waktu. Muzammil sangat pengertian dan disiplin dalam menjaga waktu apalagi hari mengajinya. Di usia 4 tahun Muzammil sudah belajar mengaji. Saat masih Taman Kanak-kanak (TK) dia sudah selesai/tamat membaca iqra. Sehingga saat masuk MIN Tijue, Muzammil sudah mampu membaca Alquran.
Sejak kecil Muzammil tampil apa adanya. Seperti halnya anak lain di usianya, dia juga senang bermain di sawah seperti mencari capung di sawah yang kemudian dibawanya pulang.
Setelah tamat MIN, Muzammil meneruskan pendidikan ke SMP YPPU Sigli dan kemudian masuk SMA 10 Fajar Harapan di Banda Aceh. Sejak MIN, SMP, dan SMA Muzammil selalu menjadi juara satu dan mendapat juara umum.
Bahkan pernah suatu hari saat Muzammil masih di MIN, seorang ustaz memberitahukan kebada ibunya bahwa Muzammil sangat pintar mengaji dan suaranya merdu. Sehingga Muzammil kemudian belajar mengaji di Madrasah Ulumul Quran (MUQ) di Tijue.
Siang harinya dia bersekolah di SMP YPPU Sigli, sedangkan malamnya mengaji di MUQ. Begitu terus menerus hingga akhirnya dia tidak pernah lepas dari kegiatan menghafal Alquran.
Prestasi mulanya diraih waktu masih kelas V MIN ikut MTQ yang waktu itu cuma meraih juara harapan. Lalu ia beberapa kali ikut lomba tahfiz tidak diingat lagi. Ada di antaranya juara II tahfiz 10 juz tahun 2008.
Menjadi imam di Masjid Salman
Asal mulanya Muzammil menjadi imam di Masjid Salman, Kompleks Institut Teknologi Bandung (ITB). Waktu itu ia masih kuliah semester satu.
Selanjutnya, setelah pertama kali menjadi imam di masjid kampus, ia pun terus dikenal sampai masjid tempat tinggalnya juga membubuhi nama Muzammil sebagai salah satu imam shalat tarawih. Aktifitasb nya menjadi imam masjid membuatnya Muzammil tidak bisa pulang kampung lebih awal saat Ramadhan, karena sudah ada jadwal menjadi imam.
Selain pintar mengaji, Muzammil Hasballah aktif di media sosial. Follower Instagramnya kini mencapai 12 ribu, sementara subscribe YouTubenya sudah sekitar 1.700-an.
Muzammil Hasballah sudah mulai mengunggah video dirinya menjadi imam salat sejak 2012. Namun, baru pada awal 2016 lalu, video unggahannya menggemparkan jagat maya.
Karena memiliki suara yang merdu, ia mendapat banyak pujian dari netizen bahkan dari Imam Besar Masjidil Haram Syekh Adel Al kabani.
Suara Muzzamil melantunkan ayat suci Quran saat memimpin solat berjamaahlah yang menuai pujian.
“Ini yang pernah bikin aku bercucuran airmata waktu shalat subuh berjamaah di masjid Salman berapa waktu lalu,” tutur akun Ernydar Irfan.
“Kalo mau dengerin suaranya langsung silahkan datang aja ke mesjid al Lathief di jalan supratman Bandung sekalian ikuti kajiannya, setiap hari senin, rabu, sabtu dari pukul 18.00 sampe 21.00,” tambah akun Junaedi Ramdan.
Pernikahan
Muzammil Hasballah dan Sonia Ristanti
Muzammil Hasballah dan Sonia Ristanti
(Sumber: Akun Instagram Muzammil Hasballah)
Muzammil Hasballah menikah dengan wanita bercadar bernama Sonia Ristanti. Pernikahan digelar selepas salat Subuh, tepatnya pukul 05.00 WIB, di Masjid Agung Al Ma’mur, Banda Aceh, Jumat (7/7/2017). Pernikahan ini berlangsung sangat meriah. Muzammil mengundang seluruh masyarakat Banda Aceh untuk menjadi saksi pernikahannya. (Baca juga: “Profil Sonia Ristanti – Istri Muzammil Hasballah”)
Biodata Muzammil Hasballah
Nama Lengkap: Muzammil Hasballah
Lahir: Sigli, Nanggroe Aceh Darussalam, 21 September 1993
Pendidikan: Taman Kanak-kanak (TK), MIN Tijue, SMPS Unggul YPPU Sigli, Madrasah Ulumul Quran (MUQ) di Tijue, SMA 10 Fajar Harapan Banda Aceh
Mahasiswa Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2011
Hobi: Skate Board,
Ayah: Drs H Hasballah Usman (alm)
Ibu: Dra Hj Hasnidar Sulaiman
Saudara (Kakak): Anna Sofya dan Muhammad Hanif
Akun Facebook: @muzammil.hasballah
Akun Instagram: @muzammilhb
Sumber: FP Nanggroe-Aceh-Darussalam
Sumber :
https://www.google.com.my/amp/s/m.liputan6.com/amp/2536645/merdunya-suara-mengaji-4-pemuda-tampan-ini-menggetarkan-hati