Join Telegram Taman Ilmu Di Bawah
Tidak dipungkiri mengerjakan amal shaleh bukanlah hal yang mudah. Perlu ada usaha keras untuk bisa mengerjakannya. Salah satu penyebabnya karena setan selalu ada dimanapun kita berada, dan sudah menjadi tugas setan untuk menggoda manusia.
Kami Sokong Ustaz Ebit Lew
Seperti kita ketahui, mengerjakan shalat lima waktu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Namun, masih ada saja manusia yang lalai mengerjakannya. Di antara shalat lima waktu, ada shalat yang waktunya memang sangat rentan untuk dilalaikan. Yakni shalat Shubuh dan Isya.
Shalat shubuh berada disaat seseorang bangun dari tidurnya dan shalat Isya disaat seseorang hendak tidur. Waktu inilah yang memiliki godaan yang sangat luar biasa, tetapi bagi mereka yang sudah terbiasa bukanlah menjadi hal sulit untuk mengerjakannya.
Tahukah Anda dua waktu tersebut ternyata memiliki keutamaan yang bermanfaat jika dikerjakan bersama di masjid, terutama bagi kaum adam? Apa saja?
Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi SAW, beliau bersabda,
“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan menuju masjid-masjid, bahwa ia akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat,” (HR. Abu Daud, no. 561; Tirmidzi, no. 223. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa keutamaan berjalan ke masjid ketika hendak shalat Isya dan Shubuh adalah sebagai berikut:
Orang beriman mendapatkan kabar gembira tentang keadaannya yang bercahaya pada hari kiamat.
Setiap hamba berada dalam kegelapan kecuali orang yang beriman.
Hadits ini menunjukkan keutamaan orang yang berjalan di kegelapan dan ini ditemukan dalam shalat Isya’ dan shalat Shubuh yang dilakukan berjamaah di masjid. Mereka yang menjaga shalat tersebut, itulah yang akan mendapatkan cahaya pada hari kiamat.
Ada beberapa hikmah shalat berjamaah Isya dan Shubuh di masjid:
Pertama, akan mudah turun berkah dan rahmat. Kedua, dengan berjamaah bisa menambah ilmu dan mengerti cara beramal shalat yang benar dengan memperhatikan lainnya. Ketiga, keikhlasan dan kekhusyu’an sebagian jamaah akan berpengaruh pada jamaah lainnya, sehingga membuat ibadah seluruh jamaah jadi diterima. []
Sumber: Rumaysho